...Selamat Datang Di Media Belajar Kelompok Studi Lingkungan Buana Kalpataru,.....

Tuesday 11 January 2011

SISTEM OPERASI INCINERATOR

(Standard Operation Procedure : SOP)

Langkah operasi incinerator yang dilakukan dibawah ini dimaksudkan agar insinerator bisa bekerja pada kondisi aman, menghindari kejadian yang sebenarnya tidak perlu terjadi.

  1. Switch pompa di “on” kan lebih dahulu agar sirkulasi air dialat scrubber dapat berjalan dengan baik dan lancar.
  2. Masukkan limbah padat yang sudah dimampatkan dan dibungkus kantong ( bukan bahan dari Plastik ) kedalam ruang pembakaran, Jarak kantong terhadap ujung burner paling dekat 30 cm, agar tidak menutup lubang nozzel dari burner.
  3. Tutup daun pintu incinerator sampai bisa rapat, sehingga “limit switch” bisa bekerja dengan baik, dan burner bisa menyala dengan baik
  4. Aturlah timer (waktu kerja) sesuai waktu yang dikehendaki. Secara automatik, incinerator akan bekerja sesuai dengan waktu yang telah diatur tersebut. Matikan tombol POWER On-Off terlebih dahulu dan hidupkan tombol ”on” tersebut guna melakukan pembakaran berikutnya.
  5. Setting pengatur suhu ( temperature Controler ) pada posisi 800 derajat Celcius atau suhu yang dikehendaki di dalam ruang bakar. Burner akan secara otomatis menyesuaikan suhu yang telah diset
  6. Selesai operasi pembakaran switch pada stop kontak (sumber listrik ) dimatikan, supaya tidak ada pengaruh listrik lagi pada incinerator. Juga umur pakai perangkat otomatis lebih panjang dan tidak cepat rusak
  7. Hasil pembakaran atau abu dikumpulkan dengan kantong untuk di bawa ke TPA (Tempat Pengolahan Akhir ) kemudian dilakukan solidifikasi

Peringatan Penting

  1. Tangki bahan bakar jangan sampai kosong, supaya kerja burner stabil
  2. Bila tangki bahan bakar kosong, bisa jadi ada udara palsu masuk disaluran burner. Udara palsu harus dikeluarkan melalui pompa burner.
  3. Abu dan kotoran lain supaya dibersihkan dengan cermat sehingga benar-benar bersih. Pembersihan jangan disikat dengan sikat logam atau sikat kasar. Cukup dibersihkan dengan sapu ijuk yang tidak merusak permukaan batu tahan api.
  4. Kandungan air limbah padat yang akan dilakukan pembakaran maksimal sebesar 10 %, bila lebih dari 10 % perlu dilakukan pengeringan terlebih dahulu
  5. Isian limbah padat diruang bakar sekitar 60% volume ruang bakar, supaya tidak menutupi lubang burner dan lidah api tidak berbalik arah dan beakibat rusaknya burner

PERAWATAN INCINERATOR

Tata cara perawatan incinerator wajib dilaksanakan dengan baik agar bisa dipertahankan umur pakai yang panjang

  1. Ruang pembakaran incinerator harus dijaga dalam keadaan bersih. Disetiap selesai pembakaran abu dapat dibersihkan dengan sapu ijuk, jangan dibersihkan dengan benda runcing dan kasar, supaya batu tahan api lebih awet, tidak rusak susunannya.
  2. Batu tahan api yang tampak retak harus segera diperbaiki ditutup dengan campuran bahan semen api di campur semen putih dengan perbandingan 9:1 (9 bagian semen api dan 1 bagian semen putih).
  3. Filter bahan bakar dalam tabung gelas yang telah kotor segera diganti secara periodik, paling lama 6 bulan pemakaian, dengan cara membuka tabung gelas
  4. Incinerator harus terlindung dengan baik. Bila ada bocoran disambungan cerobong asap dan plafon / atap bangunan supaya segera diperbaiki agar tidak merusak incinerator
  5. Press pintu (penekan pintu), pada bagian ulir penekan pintu mesin incinerator harus selalu diberi minyak pelumas dan jangan dibiarkan kering, karena di sekitar penekan pintu sering terkena panas dari dalam ruang pembakaran. Sehingga penekan pintu dapat berkarat dan tidak dapat bekerja dengan baik.

  1. Engsel pintu (sendi besi) yang menghubungkan daun pintu dengan rangka mesin, juga harus selalu diberi minyak pelumas agar daun pintu dapat dibuka dan ditutup dengan lancar. Karena disekitar engsel pintu (sendi besi) sering terkena panas dari dalam ruang pembakaran.
  2. Komponen sensor diletakkan dalam box panel, sebaiknya dikunci untuk mencegah masuknya debu, karena debu dapat merusak sensor.

No comments:

Post a Comment